Panduan Lengkap Cara Mencari Jurnal di Scopus: Tips dan Trik untuk Peneliti Indonesia
Mencari jurnal di Scopus merupakan langkah penting bagi para peneliti untuk mendapatkan informasi terbaru dan terkini dalam bidang ilmu pengetahuan. Scopus adalah salah satu database jurnal ilmiah terbesar di dunia yang menyediakan akses ke ribuan jurnal terakreditasi dari berbagai disiplin ilmu.
Bagi peneliti Indonesia, memiliki akses ke jurnal-jurnal di Scopus dapat membantu meningkatkan kualitas penelitian serta memperluas jaringan kolaborasi internasional. Namun, proses mencari jurnal di Scopus tidak selalu mudah dan memerlukan beberapa tips dan trik agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.
Berikut adalah panduan lengkap cara mencari jurnal di Scopus beserta tips dan trik untuk peneliti Indonesia:
1. Membuat akun pengguna: Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat akun pengguna di Scopus agar dapat mengakses database jurnal tersebut. Proses pembuatan akun biasanya mudah dan gratis untuk dilakukan.
2. Menggunakan fitur pencarian: Gunakan fitur pencarian di Scopus untuk mencari jurnal-jurnal yang relevan dengan topik penelitian Anda. Anda dapat menggunakan kata kunci, judul jurnal, nama penulis, atau institusi asal penulis untuk mempersempit hasil pencarian.
3. Memfilter hasil pencarian: Setelah mendapatkan hasil pencarian, Anda dapat menggunakan fitur filter untuk menyaring jurnal-jurnal berdasarkan kriteria tertentu seperti tahun terbit, kategori subjek, atau faktor dampak.
4. Memperhatikan faktor dampak: Faktor dampak sebuah jurnal dapat menjadi indikator kualitas jurnal tersebut. Pilihlah jurnal dengan faktor dampak yang tinggi untuk memastikan bahwa hasil penelitian Anda diterbitkan di jurnal yang terpercaya.
5. Menghubungi penulis atau editor: Jika Anda menemukan jurnal yang menarik namun tidak bisa mengaksesnya secara langsung, Anda dapat mencoba menghubungi penulis atau editor jurnal untuk meminta akses atau informasi lebih lanjut.
Dengan mengikuti panduan di atas, diharapkan para peneliti Indonesia dapat lebih mudah dalam mencari jurnal di Scopus dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian mereka. Selain itu, peneliti juga diharapkan dapat terus mengembangkan kemampuan dalam menulis dan menerbitkan artikel ilmiah secara berkala.
Referensi:
1. Subramanyam, R. (1983). “Bibliometric studies of science: A review”. Current Science, 52(16), 794-801.
2. Kousha, K., & Thelwall, M. (2008). “Sources of Google Scholar citations outside the Science Citation Index: A comparison between four science disciplines”. Scientometrics, 74(2), 273-294.