Selain itu, jurnal ini juga membahas tantangan dan peluang dalam mengimplementasikan AI di Indonesia. Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, namun masih banyak hambatan yang harus diatasi, seperti keterbatasan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang AI.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) pada tahun 2018, hanya sekitar 3% dari total angkatan kerja di Indonesia yang memiliki keterampilan dalam bidang AI. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan yang besar antara permintaan dan penawaran tenaga kerja yang terampil dalam bidang AI di Indonesia. Selain itu, infrastruktur teknologi yang masih terbatas dan kurangnya regulasi yang jelas juga menjadi hambatan dalam mengimplementasikan AI di Indonesia.
Namun, meskipun terdapat berbagai tantangan dalam mengimplementasikan AI di Indonesia, terdapat pula peluang yang dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah potensi besar dari pasar digital Indonesia yang terus berkembang pesat. Dengan memanfaatkan AI, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen.
Untuk mengatasi tantangan yang ada, diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang AI. Selain itu, pemerintah juga perlu membuat regulasi yang mendukung perkembangan teknologi AI di Indonesia.
Dengan mengatasi hambatan yang ada dan memanfaatkan peluang yang tersedia, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri AI di Asia Tenggara. Melalui kolaborasi dan inovasi, Indonesia dapat memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Referensi:
1. PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia (2018). Artificial Intelligence: Skenario dan Tantangan bagi Indonesia.
2. McKinsey Global Institute (2019). Artificial Intelligence in Southeast Asia: Smartening up for a brighter future.