Jurnal Penyesuaian: Pengertian, Fungsi, dan Contoh


Jurnal penyesuaian adalah bagian penting dalam proses pencatatan transaksi keuangan perusahaan. Jurnal penyesuaian dilakukan untuk menyempurnakan pencatatan transaksi agar mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat. Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, dan contoh jurnal penyesuaian.

Pengertian jurnal penyesuaian adalah catatan akuntansi yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menyesuaikan saldo akun agar mencerminkan transaksi yang belum tercatat atau belum terakumulasi dengan benar. Jurnal penyesuaian dibuat berdasarkan prinsip akrual, yaitu mencatat pendapatan dan biaya pada saat transaksi terjadi, bukan pada saat kas masuk atau keluar.

Fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, mengakumulasi pendapatan dan biaya yang belum tercatat, serta menyesuaikan saldo akun agar mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat. Dengan jurnal penyesuaian, perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.

Contoh jurnal penyesuaian dapat berupa penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima atau biaya yang masih harus dibayar. Misalnya, penyesuaian pendapatan sewa yang masih harus diterima sebesar Rp 1.000.000 dan penyesuaian biaya listrik yang masih harus dibayar sebesar Rp 500.000. Dengan melakukan jurnal penyesuaian, saldo akun pendapatan dan biaya akan disesuaikan dengan transaksi yang belum tercatat tersebut.

Dalam melakukan jurnal penyesuaian, perusahaan harus memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, seperti prinsip akrual, konsistensi, dan objektivitas. Jurnal penyesuaian juga harus didukung oleh bukti transaksi yang valid dan akurat.

Dengan demikian, jurnal penyesuaian merupakan bagian penting dalam proses akuntansi perusahaan untuk menyempurnakan pencatatan transaksi dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Dengan melakukan jurnal penyesuaian secara teratur dan teliti, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan dan meningkatkan kinerja bisnisnya.

Referensi:

1. Kieso, D.E., Weygandt, J.J., & Warfield, T.D. (2016). Intermediate Accounting. John Wiley & Sons.

2. Soemarso, S.R. (2015). Akuntansi Keuangan Menengah. Salemba Empat.

3. IAI (2019). Standar Akuntansi Keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia.